Bagaimana Cara Mengatasi Website di Tolak AdSense? Banyak blogger dan pemilik website mengalami penolakan pengajuan Google AdSense karena situs mereka belum memenuhi standar Google. Artikel ini membahas cara mengatasi website ditolak AdSense secara menyeluruh.
Kita akan membahas penyebab umum penolakan, langkah-langkah memperbaiki situs, tips konten berkualitas, desain dan navigasi yang baik, sumber traffic yang dianjurkan, serta kepatuhan terhadap kebijakan Google AdSense.
Panduan ini cocok bagi pemula maupun profesional yang ingin berhasil diterima AdSense.
Penolakan AdSense dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Google sendiri mencantumkan alasan utama pada pusat bantuan mereka, di antaranya konten tidak memadai, kualitas konten rendah, pelanggaran kebijakan, navigasi buruk, dan sumber traffic tidak valid. Berikut rincian penyebab yang sering ditemui:
Situs dengan sedikit teks atau artikel pendek sering dianggap masih dalam tahap pembangunan. Google menyatakan bahwa “situs Anda ditemukan memiliki teks yang terlalu sedikit, dan/atau situs Anda dianggap ‘sedang dibuat’.” Misalnya hanya ada judul tanpa penjelasan mendalam, atau halaman berisi primarily gambar/video tanpa teks pendukung.
Artikel yang hanya menyalin konten orang lain (copy-paste), hasil terjemahan otomatis tanpa disunting, atau konten auto-generated cenderung ditolak karena tidak memberi nilai tambah. Sebagaimana dipaparkan, konten duplikat atau plagiarisme termasuk pelanggaran yang memicu penolakan dengan alasan “Valuable inventory: Scraped content”.
Google melarang konten ilegal atau menyinggung. Misalnya, konten pornografi, kekerasan ekstrim, hoaks, judi, atau download bajakan. Jika situs terdeteksi mengandung hal-hal tersebut, biasanya muncul pesan seperti “You need to fix some things to use AdSense” yang menunjukkan pelanggaran kebijakan. Konten sensitif (misalnya agama yang kontroversial) juga membuat peninjauan lebih ketat.
Contoh notifikasi penolakan Google AdSense “Your site isn’t ready to show ads” yang muncul ketika situs dinilai memiliki konten tidak memadai (thin content). Pesan seperti ini mengindikasikan perlu perbaikan konten sebelum pengajuan ulang.
Struktur menu yang membingungkan, link rusak, atau pop-up yang berlebihan dapat menurunkan pengalaman pengguna. Google menekankan “situs Anda sulit dijelajahi” jika navigasi tidak jelas. Contoh masalah navigasi mencakup halaman di balik proses login, link yang mati, menu yang tidak konsisten, atau tata letak yang membuat pengunjung bingung. Desain yang tidak responsif (tidak mobile-friendly) juga dapat menimbulkan penolakan.
Meskipun volume pengunjung (traffic) minimal tidak selalu membuat pengajuan ditolak, Google sangat memperhatikan asal traffic. Iklan tidak boleh dipasang pada situs yang mendapatkan traffic dari cara-cara yang tidak wajar, seperti program paid-to-click, email spam, bot traffic, atau pembelian traffic massal. Pembelian traffic atau teknik manipulatif sering menghasilkan pengunjung “klik lalu pergi” (bounce rate tinggi) sehingga Google menilai pengguna tidak tertarik pada konten dan menurunkan skor situs.
Situs yang sering down, menggunakan domain bekas yang pernah dibanned, atau belum memasang kode AdSense dengan benar juga rawan ditolak. Pastikan hosting stabil (hindari sering downtime), domain baru, dan kode iklan AdSense terpasang aktif sebelum pengajuan. Selain itu, usia situs turut diperhatikan, banyak praktik menyebutkan situs berumur setidaknya 6-7 bulan memiliki peluang lebih baik diterima.
Mengetahui penyebab-penyebab di atas membantu memahami apa yang perlu diperbaiki. Selanjutnya, kita bahas bagaimana memperbaiki situs agar memenuhi kriteria Google AdSense.
Setelah mengetahui penyebab umum penolakan, langkah berikutnya adalah memperbaiki situs secara menyeluruh. Berikut langkah-langkah yang perlu dilakukan:
Tambahkan konten berkualitas, orisinal, dan informatif. Buat artikel yang baik (minimal 800–1.000 kata), mengandung data, studi kasus atau contoh nyata agar pembaca mendapat manfaat. Hindari plagiarisme, periksa tulisan dengan copyscape jika perlu. Google sangat menghargai “konten yang menyajikan informasi bermanfaat dan orisinal”. Pastikan juga struktur artikel rapi dengan penggunaan heading (H1, H2, H3) dan paragraf pendek agar mudah dibaca.
Tambahkan halaman penting seperti About Us, Contact Us, Privacy Policy, dan Terms & Conditions. Halaman-halaman ini menambah kredibilitas dan profesionalisme situs. Misalnya, Jetorbit menyarankan agar situs memiliki Privacy Policy dan halaman About lengkap. Google juga menghargai situs yang transparan tentang pengelolanya dan kebijakan privasinya.
Rapikan desain agar bersih dan mudah dinavigasi.
Sebelum mendaftar ulang, pastikan kode AdSense sudah terpasang di halaman aktif situs. Jika pendaftaran otomatis memerlukan kode, pasang di halaman depan/terutama.
Berikut contoh kode Adsense :
<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-683466563×××××××"
crossorigin="anonymous"></script>
Fokus memperoleh trafik organik. Hindari membeli pengunjung atau menggunakan bot. Google melarang “paid-to-click” dan metode spam lainnya. Sebaiknya promosikan konten lewat SEO, media sosial dan newsletter. Meskipun volume kunjungan tidak menjadi syarat mutlak, trafik organik yang natural akan lebih baik daripada trafik “buruk”.
Tinjau kembali Kebijakan Program AdSense dan pastikan situs mematuhinya. Google menyatakan pentingnya mematuhi “kebijakan program AdSense … untuk memastikan situs Anda mematuhi kebijakan”. Contohnya, hindari menampilkan iklan AdSense di halaman yang hanya berupa gambar tanpa teks, atau situs yang berisi konten terlarang.
Setelah semua perbaikan dilakukan, ajukan ulang permohonan AdSense. Wpidn.com berhasil diterima pada pengajuan kedua setelah kurun waktu 7 bulan dan setelah memperbaiki semua kekurangan. Tidak perlu terburu-buru, beberapa kali submit ulang boleh saja dilakukan setelah situs diperbaiki.
Berikut ringkasan checklist tindakan yang disarankan sebelum mendaftar ulang AdSense:
Membuat konten berkualitas dan dioptimasi SEO sangat penting agar situs Anda menarik bagi pengguna dan disukai Google. Beberapa tips berikut dapat membantu:
Mulailah dengan riset kata kunci menyeluruh agar tahu apa yang dicari pembaca. Gunakan kata kunci fokus seperti “Mengatasi Website Di Tolak Adsense” secara alami dalam judul dan isi artikel. Gunakan struktur heading yang jelas (H2 untuk subtopik besar, H3/H4 untuk detail).
Sebagai contoh, artikel SEO-friendly biasanya dibangun seperti panduan “18 Tips Menulis Artikel yang SEO Friendly di Tahun 2025“ yang memberikan langkah sistematis dalam riset dan penulisan.
Sajikan informasi lengkap dengan data atau studi kasus nyata agar pembaca terlibat. Sertakan juga gambar, tabel, atau infografik, misalnya Infografik tentang Alur Perbaikan Situs Ditolak AdSense jika ada, untuk memecah teks. Gunakan gaya bahasa yang mengalir dan mudah dimengerti oleh audiens.
Gunakan kata kunci secara natural di paragraf awal, subjudul, dan meta tags. Sisipkan tautan internal ke artikel lain di situs Anda misalnya tautan ke Cara Monetisasi Blog Tanpa Iklan – 8 Metode Efektif atau artikel relevan lainnya untuk meningkatkan time on page pengunjung. Juga optimalkan gambar dengan alt text dan periksa kecepatan loading halaman. Ringkasan SEO dan editing konten dapat meningkatkan peluang peringkat di mesin pencari, sehingga traffic organik bertambah.
Karena konten visual menarik, sisipkan gambar atau video relevan, tentu dengan hak cipta yang diperhatikan. Infografik mengenai tips dan langkah memperbaiki situs bisa digunakan sebagai ‘pembeda’ untuk menambah nilai tambah pada konten, sekaligus mempermudah pemahaman pembaca.
Dengan mengikuti tips di atas, kualitas konten situs meningkat signifikan, membuatnya lebih ramah AdSense. Jangan lupa baca juga artikel kami tentang strategi konten lainnya di Coretankita, seperti 18 Tips Menulis Artikel yang SEO Friendly di Tahun 2025.
Desain situs yang profesional dan mudah dijelajahi sangat membantu kelayakan AdSense. Pastikan:
Navigasi Intuitif: Letakkan menu navigasi di lokasi yang mudah ditemukan, biasanya di atas atau samping. Setiap menu sebaiknya hanya memuat kategori penting. Sebagaimana disarankan Google, “berikan sistem navigasi yang jelas agar pengunjung dapat mengklik halaman dan menemukan informasi yang mereka cari”. Pastikan tidak ada menu/link yang memunculkan halaman kosong atau 404.
Penghapusan Iklan Berlebihan: Hapus pop-up otomatis, iklan melayang, atau elemen mengganggu lainnya sampai situs Anda disetujui. Desain sederhana cenderung lebih dipercaya oleh tim peninjau AdSense.
Mendesain ulang situs agar profesional meningkatkan kesan pertama pengunjung dan meminimalkan alasan teknis penolakan. Buat situs Anda semirip situs berita/korporat profesional agar kelihatan siap menampilkan iklan.
Sumber dan kualitas lalu lintas juga berperan dalam proses persetujuan AdSense. Google menyarankan agar traffic situs berasal dari sumber alami:
Hindari Traffic Palsu: Jangan membeli traffic ataupun menggunakan cara manipulatif untuk mendatangkan pengunjung (bot, click exchange, auto traffic). Google memonitor pola trafik, traffic palsu dapat mendatangkan pengunjung yang hanya sebentar di situs dan langsung pergi, sehingga dianggap “traffic berkualitas rendah”. Bahkan Google menegaskan bahwa iklan tidak boleh ditempatkan pada halaman yang menerima traffic dari sumber tertentu seperti program bayar per klik atau spam email.
Stabilkan Traffic: Perhatikan konsistensi traffic. Lonjakan besar atau fluktuasi yang tidak wajar bisa menimbulkan kecurigaan. Jika situs baru, bersabar dan fokus membangun audiens perlahan. Jumlah pengunjung yang sedikit pun tidak masalah asalkan situs siap dengan konten berkualitas saat ada pengunjung.
Singkatnya, traffic rendah tapi alami lebih baik daripada traffic banyak tapi tidak bernilai. Upayakan promosi konten secara etis agar jumlah pengunjung meningkat seiring waktu.
Agar diterima AdSense, situs harus sepenuhnya mematuhi kebijakan program AdSense. Berikut beberapa hal penting yang harus dipatuhi:
Konten yang Dilarang: Tidak boleh ada konten pornografi, kekerasan ekstrem, ujaran kebencian, narkoba, perjudian ilegal, atau hal-hal Ilegal lain. Google secara eksplisit melarang jenis konten tersebut dalam kebijakan mereka.
Hak Cipta dan Plagiarisme: Gunakan hanya konten sendiri atau konten berlisensi. Konten copy-paste (termasuk terjemahan tanpa modifikasi) dianggap pelanggaran. AdSense menganggap konten tidak orisinal sebagai “Valuable inventory: Scraped content”. Jika menggunakan materi orang lain (gambar, teks), pastikan mengutip sumber atau memiliki izin.
Iklan dan Afiliasi: Sebelum diterima AdSense, sebaiknya jangan menampilkan terlalu banyak iklan pihak ketiga atau banner afiliasi. Di sarankan untuk menarik sementara iklan lain dan link afiliasi agar tampilan situs lebih bersih. Adanya banyak iklan komersial sebelum disetujui bisa dianggap mengganggu pengalaman. Setelah diterima, iklan tambahan boleh ditambahkan lagi dengan tepat.
Privasi dan Kebijakan Situs: Walaupun Google tidak mewajibkan semua situs memasang Privacy Policy, adanya halaman tersebut dianjurkan untuk menunjukkan kepatuhan terhadap privasi pengguna. Demikian pula, cantumkan kebijakan penanganan data jika ada form kontak atau newsletter.
Mematuhi Pedoman Landing Page: Situs harus mematuhi pedoman kualitas halaman (landing page) Google, yang melarang penggunaan cara-cara ilegal seperti auto-click, redirection ganda, atau software untuk mengelabui mesin pencari.
Periksa Email Penolakan: Setelah pendaftaran ditolak, Google biasanya mengirim email dengan kategori alasan umum. Buka email tersebut atau periksa kebijakan di dashboard AdSense (Policy Center) untuk petunjuk spesifik. Meskipun penjelasan sering umum, selalu ikuti saran Google, misalnya jika disebut “konten tidak memadai”, maka tambahkan konten lebih banyak.
Memahami kebijakan AdSense secara mendalam sangat penting. Selalu baca kebijakan terbaru di Pusat Bantuan AdSense. Ini memastikan Anda tidak terjebak karena pelanggaran tak sengaja.
Mengatasi website ditolak AdSense memerlukan analisis menyeluruh dan perbaikan bertahap. Intinya, perbaiki konten, patuhi kebijakan, dan rapikan situs. Lakukan langkah-langkah berikut secara berurutan:
Sebagai tindakan lanjutan, perluas pengetahuan Anda tentang monetisasi dan SEO. Baca juga artikel “Cara Monetisasi Blog Tanpa Iklan – 8 Metode Efektif” untuk alternatif penghasilan bila menunggu pengajuan AdSense. Praktikkan tips-tips di artikel ini secara konsisten.
Terakhir, ajukan ulang pengajuan AdSense Anda secara berkala setelah situs siap, banyak blogger mendapatkan persetujuan setelah pengajuan kedua atau ketiga. Semoga sukses, dan semoga blog/website Anda segera diterima Google AdSense!