7 Langkah Menjadi Wirausaha Yang Sukses

Jika kalian sedang berpikir gimana caranya menjadi wirausaha, selamat, karena kalian sudah mengambil langkah pertama. Hal ini karena menjadi seorang wirausahawan itu bukan hanya soal pencapaian tertentu atau penghargaan, melainkan lebih kepada pola pikirnya.

Bahkan, kalau kalian mencari istilah “Pola Pikir Wirausaha” di internet, kemungkinan besar kalian akan menemukan puluhan blog, video, dan webinar yang membahas rahasia dan karakteristik cara kerja para wirausahawan dalam mengembangkan pola pikir yang fokus untuk meraih kesuksesan. Jadi, kalau kalian lagi mempertimbangkannya, berarti kalian sudah termotivasi untuk mendalaminya lebih jauh dan, mungkin, pada akhirnya mengejarnya.

Alasan mengapa mengembangkan pola pikir itu begitu penting adalah karena, untuk benar-benar menjadi wirausahawan, untuk mewujudkan dorongan kreativitas dan tekad, kalian perlu mengembangkan cara berpikir yang mendasar dalam menghadapi masalah atau menyelesaikan suatu persoalan. Hanya dengan mengikuti daftar langkah seperti “punya ide, ambil pinjaman, lalu mulai usaha” tidak akan membantu kalian ketika menghadapi masalah yang belum ada jawabannya, dan tak ada daftar, seberapa pun lengkapnya yang bisa menyalakan semangat inspirasi untuk membantu kalian melewati masa-masa sulit.

Tidak semua orang dilahirkan dengan pola pikir wirausaha, namun prinsip dan prosesnya bisa dipelajari, lagipula, kalian dilahirkan dalam keadaan belum bisa berjalan atau berbicara, tapi hal itu tidak menghalangi kalian untuk belajar. Menjadi seorang wirausahawan berarti belajar untuk mengenali pengetahuan apa yang perlu dikuasai dan langkah apa yang harus diambil.

Jadi, jangan anggap daftar berikut sebagai petunjuk yang kaku, melainkan sebagai titik-titik referensi untuk perjalanan kalian, mungkin kalian tidak mengikutinya secara berurutan! Mungkin kalian memulai dengan ide hebat daripada membangun ide dari awal, atau mungkin kalian sudah menjadi bagian dari tim yang termotivasi mencari peluang baru. Apapun situasinya, pertimbangkan langkah-langkah berikut saat kalian berpikir untuk memulai perjalanan sebagai wirausahawan.

7 Langkah Menjadi Wirausaha

Langkah Menjadi Wirausaha

1. Bangun Keterampilan dan Basis Pengetahuan kalian

Apa pun itu, kalian harus mulai dan tetap penasaran. Ada banyak hal yang bisa dipelajari, lebih banyak daripada waktu yang memungkinkan untuk dikuasai, dan setiap wirausahawan harus bisa beradaptasi serta terbuka terhadap informasi baru. Memang, hal ini mungkin terasa menakutkan, tapi ada beberapa cara untuk menyederhanakan proses belajar terus-menerus:

  • Terapkan pendekatan “Prinsip Dasar” terhadap masalah
    Seperti yang pernah dikatakan oleh Elon Musk, prinsip dasar adalah “kerangka berpikir yang baik… mereduksi sesuatu hingga ke kebenaran dasarnya dan berpikir dari situ, daripada berpikir berdasarkan analogi.”
  • Biasakan diri dengan riset
    Langganan publikasi industri untuk melihat tren yang sedang terjadi di bidang tertentu. Teliti pasar yang ingin kalian jelajahi. Bertemulah dengan orang-orang yang menjalankan apa yang kalian impikan, mereka tak hanya bisa memberikan saran yang baik, tapi juga menjadi bagian tak ternilai dari jaringan kalian.
  • Fokuskan perhatian pada hal-hal yang penting
    Walaupun beberapa wirausahawan serial dikenal sebagai “Serba Bisa” karena berpindah dari satu industri ke industri lain, kalian kemungkinan akan lebih sukses dengan fokus pada satu bidang minat dan spesialisasi. Kejar gelar atau program yang mengajarkan keterampilan wirausaha dan pengetahuan khusus untuk industri yang ingin kalian masuki.

2. Bangun Jaringan kalian

Tak ada yang sukses sendirian. Setiap wirausahawan sukses telah mendapatkan manfaat dari jaringan mentor, mitra, karyawan, dan investor mereka. Setelah kalian menemukan seorang mentor atau penasihat yang bisa membantu, penting untuk menjangkau dan mencari sistem dukungan lainnya.

  • Tak yakin untuk berjalan sendiri?
    Bermitra dengan cofounder atau tim kecil yang memiliki keterampilan pelengkap dengan kalian. Menjadi bagian dari kelompok yang lebih besar menyediakan keahlian tambahan serta memudahkan dalam mendapatkan pendanaan.
  • Bicaralah dengan teman dan keluarga tentang usaha kalian
    Mereka adalah cara terbaik untuk mendapatkan dukungan tambahan, dan mungkin saja menjadi sumber pendanaan awal (Seed Funding) atau pinjaman dengan bunga rendah/tanpa bunga.
  • Minta bantuan profesional!
    Teliti dan evaluasi para profesional seperti penasihat keuangan dan pengacara yang membuat kalian merasa nyaman untuk dipercaya dan diandalkan, kalian pasti akan membutuhkannya.

3. Nyatakan Ide kalian, Klaim Niche kalian

Jika kalian belum memiliki ide yang solid, saatnya mempertimbangkan jenis produk atau layanan apa yang bisa kalian tawarkan dan yang lebih penting apa yang akan membedakan kalian dari yang lain.

  • Mulailah mencari solusi
    Cari solusi atas masalah sehari-hari atau frustrasi yang dialami oleh teman, keluarga, dan pasar target kalian. Seperti yang dijelaskan oleh majalah Entrepreneur, startup paling inovatif sering kali merupakan solusi sederhana untuk masalah umum.
  • Tentukan posisi kalian di pasar
    Putuskan apakah kalian akan memenuhi permintaan yang kurang terlayani atau meningkatkan layanan yang sudah ada. Yang pertama membantu kalian mengklaim ruang di pasar dan membedakan diri dari pesaing. Yang kedua bersifat lebih disruptif, di mana kalian bisa memposisikan usaha sebagai cara baru dalam menjalankan sesuatu.
  • Lakukan riset mendalam
    Selalu lakukan riset tentang kategori dan bidang yang kalian pertimbangkan, dan mulai tanyakan bagaimana produk atau layanan baru bisa ada di pasar tersebut. Jika kalian ragu bagaimana melakukannya, atau butuh waktu untuk aspek lain dari startup, pertimbangkan untuk menyewa peneliti pasar.

4. Temukan dan Pahami Pasar

Produk terbaik sekalipun tak akan berhasil jika tak ada pasar yang tertarik untuk membelinya. Memulai dengan pasar yang terlalu luas mungkin terlihat menggiurkan karena jumlah pembeli yang maksimal, tapi mencoba menjual ke semua orang berarti sebenarnya kalian tidak menjual ke siapa-siapa. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang pasar kalian, kalian perlu memahami apa yang dicari oleh orang-orang.

  • Siapa target kalian?
    Tentukan siapa saja orang yang paling mungkin membeli produk atau yang tertarik dengan layanan kalian.
  • Kembangkan profil pembeli potensial
    Pahami pekerjaan apa yang mereka jalani, gaya hidup mereka, kebutuhan, dan masalah yang mereka hadapi.
  • Persempit peluang
    Fokuskan pada peluang terbaik dan pilih satu segmen pasar yang akan kalian targetkan terlebih dahulu.
  • Lakukan wawancara atau survei
    Temui orang-orang yang sesuai dengan profil tersebut untuk terus mengasah pemahaman awal. Cari tahu masalah apa yang paling mendesak, apakah mereka lebih mengutamakan kenyamanan daripada harga, dan manfaat apa dari produk/layanan kalian yang paling menarik bagi mereka.

5. Rancang Usaha dan Ide kalian

Setelah kalian menentukan apa yang ingin dilakukan, kalian harus menyusun struktur usaha dan mengembangkan produk untuk menunjukkan kelayakannya. Ini adalah satu-satunya cara kalian bisa meyakinkan para investor.

  • Susun model usaha kalian
    Buatlah model bisnis atau rencana usaha yang merinci bagaimana usaha akan diorganisasi, perkiraan anggaran masa depan, serta cara usaha kalian menghasilkan pendapatan. Jika kalian mencari inspirasi, pertimbangkan template rencana bisnis dari Score.org dan Hubspot.
  • Rencanakan proses penjualan
    Tentukan strategi pemasaran, apakah kalian akan menggunakan media sosial tertentu, menjalankan kampanye pemasaran viral, dan materi penjualan apa yang dibutuhkan. Yang paling penting, rancanglah cara mengonversi ketertarikan menjadi penjualan nyata.
  • Bangun bukti konsep (MVP)
    Tunjukkan dengan nyata apa yang usaha kalian tawarkan dengan membangun bukti konsep atau minimum viable product (MVP). Baik itu berupa perangkat lunak, layanan, atau produk fisik, MVP harus mampu menjalankan fungsi dasar dan terpenting dari ide kalian.

6. Amankan Pendanaan

Kalian sudah punya rencana dan produk, kini saatnya untuk mendapatkan pendanaan yang benar-benar dibutuhkan untuk memulai dan menjalankan usaha kalian. Tergantung pada produk dan pasar yang ditargetkan, ada beberapa opsi pendanaan:

  • Pendanaan dari teman dan keluarga
    Kalian bisa memulai dengan mendapatkan dana awal atau pinjaman dari teman serta keluarga. Tingkat kepercayaan yang tinggi memungkinkan kalian mendapatkan dana tanpa bunga atau dengan imbalan saham yang minimal, tentu saja, ini tergantung pada kekayaan dan aset orang-orang di sekitar kalian.
  • Pitch ke investor profesional
    Skenario yang lebih umum adalah kalian harus melakukan pitching untuk mendapatkan pendanaan dari perusahaan modal ventura (VC) atau angel investors. Keduanya bisa menyediakan dana awal dalam jumlah besar dengan imbalan kepemilikan saham. Mulailah dengan mencari organisasi yang menghubungkan wirausahawan dengan pemberi dana.
  • Hibah dan pinjaman usaha kecil
    Ada pula opsi untuk mendapatkan hibah dan pinjaman usaha kecil. Opsi ini biasanya menawarkan modal awal yang lebih kecil dengan persyaratan tertentu, pinjaman harus dilunasi dengan bunga, sedangkan hibah diberikan untuk memenuhi kondisi tertentu, misalnya, membantu komunitas minoritas atau kurang beruntung.
  • Crowdfunding
    Daripada mencoba mengamankan sejumlah dana besar sekaligus, kalian juga bisa menggalang dana melalui crowdfunding dengan ratusan atau ribuan sumbangan kecil.

7. Bangun Usaha kalian

Setelah sampai pada tahap ini, pekerjaan sebenarnya baru dimulai. Saatnya mengalokasikan pendanaan yang sudah didapat, membangun produk nyata pertama kalian, dan memasarkannya ke pasar target.

  • Tentukan lokasi usaha
    Kalian perlu menetapkan lokasi usaha, apakah itu dengan menyewa ruang kantor untuk tim, menyewa gedung di pusat kota, atau jika usaha kalian sepenuhnya daring, dengan menetapkan website. Situs web ini penting untuk mempromosikan usaha dan memungkinkan pelanggan mengetahui produk serta menghubungi kalian.
  • Pertimbangkan struktur organisasi
    Evaluasilah struktur usaha secara keseluruhan dan rencana untuk menggabungkan usaha. Setidaknya, kalian harus mempertimbangkan opsi mendaftarkan usaha sebagai perseroan terbatas (LLC) guna meningkatkan kredibilitas dan melindungi keuangan pribadi.
  • Terus promosikan dan pasarkan usaha
    Setelah gelombang awal mereda, kalian harus terus mencari cara untuk menjangkau pelanggan baru dan mengumumkan pembaruan serta perkembangan produk. Tinjau metrik dari kampanye dan media sosial kalian untuk mengetahui apa yang berhasil, apa yang perlu diperbaiki, dan bagaimana kalian bisa mengiklankan secara efektif.

Apa Saja Jebakan Umum dalam Dunia Wirausaha?

Apa Saja Jebakan Umum dalam Dunia Wirausaha?

Tak semua usaha berhasil, faktanya, sekitar 50% usaha gagal dalam beberapa tahun pertama. Hanya sekitar 15% startup yang benar-benar mampu memberikan pengembalian besar kepada investor. Sisanya, jika tidak gulung tikar, hanya mampu bertahan tanpa menghasilkan keuntungan nyata bagi pemilik atau investor. Ada puluhan, bahkan ratusan, alasan spesifik mengapa sebuah usaha bisa gagal. Secara umum, berikut hal-hal yang perlu kalian perhatikan:

  • Kehabisan dana
    Ini adalah penyebab utama kegagalan startup, dan usaha pada umumnya yang hampir mustahil diprediksi, karena tak ada jaminan sebuah produk atau layanan akan sukses. Yang terbaik yang bisa kalian lakukan adalah menyusun rencana yang solid dan tetap fleksibel untuk mengubah arah atau fokus sesuai kebutuhan. Pasar dan lingkungan yang terus berubah menuntut kelincahan, dan keberhasilan awal tidak menjamin pertumbuhan berkelanjutan.
  • Terlalu banyak utang
    Tingkat utang yang tinggi dapat melumpuhkan usaha dengan menghambat sumber pendapatan tambahan karena pemberi pinjaman atau investor menjadi ragu. Mendapatkan pendanaan awal kadang membuat usaha terpaksa menerima pinjaman berbunga tinggi, namun kesepakatan seperti itu bisa menghambat perkembangan usaha sebelum benar-benar mapan.
  • Tidak memisahkan keuangan pribadi dan usaha
    Sangat mudah bagi wirausahawan untuk terlalu mengandalkan dana pribadi dalam startup baru. Namun, menggunakan kredit pribadi untuk pendanaan bisa menghancurkan keuangan kalian. Tidak mendaftarkan usaha sebagai LLC juga membuat kalian bertanggung jawab secara pribadi atas tindakan perusahaan, dan sebaliknya, menganggap aset usaha sebagai “celengan” pribadi justru merugikan kesuksesan.
  • Konflik internal
    Perselisihan dengan rekan pendiri atau karyawan yang tidak puas bisa menghambat produksi, mengganggu komunikasi, atau bahkan melarutkan usaha. Selesaikan konflik secara damai dan jangan biarkan ego mengganggu hubungan kerja. Sebagai pemimpin, kalian harus mampu menyerap banyak ketidakpastian meski keadaan tidak berjalan sempurna, sebab ketidakpastian berlebih akan mengganggu produktivitas.
  • Budaya yang tidak sesuai
    Setiap orang membawa latar belakang, gaya kerja, nilai, dan harapan yang berbeda. Jika semua orang terpaku pada “apa yang pernah berhasil sebelumnya,” akan sulit untuk beradaptasi ketika perubahan diperlukan. Wirausahawan harus mengelola budaya usaha dengan efektif, menjaga disiplin sekaligus fleksibel dalam menghadapi perubahan.

Berapa Kisaran Gaji Umum Seorang Wirausahawan?

Berapa Kisaran Gaji Umum Seorang Wirausahawan?

Kisaran gaji seorang wirausahawan sangat bervariasi. Masalahnya terletak pada cara pengkategorian “wirausahawan” oleh lembaga seperti Bureau of Labor Statistics dan betapa sulitnya memperkirakan rata-rata gaji, mengingat perbedaan skala antara tokoh seperti Bill Gates atau Jeff Bezos dengan pemilik toko kecil lokal. Bergantung pada banyak faktor, wirausahawan bisa saja berisiko kehilangan uang atau menghasilkan jutaan, dengan para startup sukses berada di liga mereka sendiri.

Kalian juga bisa mempertimbangkan untuk memanfaatkan pengalaman wirausaha sebagai bagian dari perusahaan besar. Intrapreneur, mereka yang menggunakan semangat dan pengetahuan sebagai penasihat, konsultan, atau di posisi eksekutif, rata-rata dapat menghasilkan lebih dari Rp1.650.000.000 per tahun. Baik kalian mendirikan usaha sendiri sebagai CEO atau naik ke posisi tertinggi, eksekutif tingkat atas bisa mendapatkan hingga Rp2.130.000.000 per tahun, bahkan posisi paling sukses bisa menghasilkan lebih dari Rp3.000.000.000.

Bagaimana Cara Menemukan Program Gelar Wirausaha Terbaik?

Jika kalian benar-benar ingin mendapatkan keunggulan dalam cara menjadi wirausahawan, pertimbangkan untuk berinvestasi pada gelar yang membimbing kalian melalui teori dan praktik kewirausahaan yang sukses. Gelar pascasarjana juga akan mempersiapkan kalian untuk karir korporat tingkat tinggi.

  • Cari program yang menonjolkan studi tentang prinsip bisnis, termasuk keuangan, pemasaran, manajemen, dan akuntansi.
  • Lihat apakah mereka menawarkan kelas khusus wirausaha, seperti Social Branding, Peluncuran dan Kepemimpinan Startup, atau Venture Capital dan Private Equity.
  • Pastikan program tersebut mendorong pengalaman praktis melalui riset kolaboratif, kompetisi bisnis, studi luar negeri, dan acara jaringan dunia nyata.
  • Terakhir, tentukan apakah program tersebut cukup fleksibel dengan jadwal kalian. Program online tidak hanya memungkinkan pembelajaran jarak jauh, tetapi juga bisa menjadi cara paling terjangkau untuk meningkatkan pendidikan dan karir kalian.

FAQ Wirausaha

Mengapa ada tujuh aturan?

Kita menyukai angka tersebut. Serius, daftar “Cara Menjadi Wirausahawan” pada dasarnya bersifat arbitrer. Bisa jadi berupa daftar makro dari tiga hal atau daftar mikro dari 50 hal. Yang pasti, semua daftar tersebut mencoba menyampaikan konsep dan kebiasaan dasar yang bisa kalian terapkan dalam usaha mendatang.

Apakah lebih baik menjalankan usaha sendiri atau mencari cofounder?

Apakah kalian suka bekerja dengan orang lain? Jika kalian ingin menjadi pemimpin yang tak terbantahkan di startup, mungkin lebih baik memastikan bahwa orang yang kalian pekerjakan mengerti bahwa mereka bekerja untuk kalian, dan meskipun investor memiliki saham, mereka tidak terlibat dalam operasional sehari-hari.
Namun, jangan remehkan nilai positif memiliki cofounder. Bermitra dengan seseorang yang memiliki semangat dan gairah yang sama bisa sangat membantu dalam melewati fase awal startup serta membawa dukungan dan energi tambahan.

Kelebihan Memiliki CofounderKekurangan Memiliki Cofounder
Lebih mudah mendapatkan pendanaanOtonomi dalam mengarahkan usaha berkurang
Bisa berbagi beban dan tanggung jawabHarus membagi kepemilikan saham dengan mitra
Dukungan timbal balik dan diversifikasi keterampilanPotensi konflik yang lebih tinggi

Bagaimana kalian bisa memasarkan usaha kalian?

Topik ini bisa saja menjadi pembahasan tersendiri, karena ada banyak opsi, mulai dari promosi di media sosial, bermitra dengan influencer, hingga membayar orang untuk menggunakan dan mengulas produk kalian. Saran terbaik adalah, apapun media atau metode yang kalian pilih, mulailah sejak dini. Bahkan saat fase pendanaan, terutama dengan crowdfunding, kalian harus memikirkan cara mengiklankan produk dan apa yang dicari oleh pasar target. Jika kalian mampu menciptakan kegembiraan dan ketertarikan awal, besar kemungkinan para Early Adopters akan berubah menjadi pendukung dan duta yang terus menyebarkan kabar tentang usaha kalian.

Apa perbedaan antara Wirausahawan dan Freelancer?

Konsep “Wirausahawan” bisa digunakan dalam banyak konteks. Untuk artikel blog ini, kita mendekatinya terutama dari sudut pandang startup, bukan semata pemilik usaha kecil atau freelancer. Meskipun pemilik usaha kecil dan freelancer memiliki beberapa kesamaan dengan wirausahawan, yakni mereka mandiri dan berani mengambil risiko, terdapat perbedaan penting.

Freelancer menghasilkan uang melalui pekerjaan langsungnya, sering kali mengubah passion atau hobi menjadi pekerjaan. Sedangkan seorang wirausahawan lebih tertarik untuk menciptakan bisnis itu sendiri, dan umumnya berharap akan mendapatkan pengembalian besar di masa depan ketika mereka menjual bisnisnya atau melakukan go public. Hal ini juga berbeda dengan pemilik usaha kecil, yang biasanya memulai bisnis dengan tujuan agar dapat beroperasi selama beberapa dekade dengan pertumbuhan yang bertahap, sedangkan wirausahawan lebih menargetkan pertumbuhan eksponensial dalam waktu yang lebih singkat.

Apa perbedaan antara Wirausahawan dan Intrapreneur?

Seorang “Intrapreneur” memiliki semangat inovatif yang sama dengan wirausahawan, namun alih-alih memulai bisnis baru, mereka lebih nyaman bekerja di dalam perusahaan yang sudah mapan. Intrapreneur cenderung memimpin inisiatif-inisiatif baru dalam perusahaan, mendorong pengembangan produk baru, atau mendirikan departemen baru. Dengan bekerja dalam sistem dukungan yang sudah ada, mereka menghadapi risiko yang lebih kecil, namun tidak memiliki tingkat kebebasan atau kemandirian seperti seorang wirausahawan. Bagi sebagian orang, intrapreneurship bisa menjadi langkah awal menuju dunia wirausaha.

You might also like
Nikel: Logam Strategis yang Dicari Dunia

Nikel: Logam Strategis yang Dicari Dunia

Pajak: 10 Alasan Kenapa Kita Harus Membayar Pajak

Pajak: 10 Alasan Kenapa Kita Harus Membayar Pajak

Cara Mengatur Keuangan: 7 Strategi Jitu Agar Uang Makin Berkembang

Cara Mengatur Keuangan: 7 Strategi Jitu Agar Uang Makin Berkembang

15+ Cara Mendapatkan Passive Income: Uang Mengalir Tanpa Henti!

15+ Cara Mendapatkan Passive Income: Uang Mengalir Tanpa Henti!