Mari belajar Off Page SEO !! Off page SEO adalah segala upaya optimasi yang dilakukan di luar situs atau blog kalian untuk membangun otoritas dan reputasi online. Dengan kata lain, ini mencakup aktivitas di luaran situs agar mesin pencari melihat website kalian sebagai situs yang tepercaya dan berkualitas. Misalnya, ketika situs populer menautkan ke blog kalian, Google menafsirkan ini sebagai “suara” positif tentang konten kalian.
Akibatnya, peringkat situs kalian di hasil pencarian bisa meningkat. Karena itu, dalam panduan belajar Off Page SEO ini kita akan membahas seluk-beluk teknik Off Page mulai dari pengertian dasar hingga cara menghindari kesalahan umum.
Off-page SEO sering disebut juga SEO off-site. Intinya, fokusnya ada pada membangun otoritas dan kepercayaan situs kalian melalui sinyal dari luar situs (off-site signals). Aktivitas ini bisa berupa membangun backlink berkualitas, mempromosikan konten di media sosial, atau kolaborasi dengan influencer dan media lain. Kunci utamanya adalah membuat situs kalian dinilai berharga oleh pengguna dan website lain. Jika konten kalian bermanfaat, besar kemungkinan situs lain akan menautkan ke sana secara alami. Dengan begitu, mesin pencari akan melihat situs kalian sebagai sumber yang kredibel.
Sebagai pemula, penting memahami perbedaan On-Page SEO dan Off-Page SEO. On-page SEO adalah optimasi yang dilakukan di dalam situs kalian sendiri, misalnya kualitas konten, struktur heading, meta tag, pengaturan URL, dan internal linking. Semua hal ini sepenuhnya kalian kendalikan langsung di website. Sebaliknya, Off-page SEO melibatkan kegiatan di luar website kalian, seperti mendapatkan backlink, sebutan (mention) di blog atau media lain, dan interaksi di media sosial. Contohnya, menulis artikel tamu di blog lain adalah Off-Page SEO, sedangkan menulis artikel untuk blog sendiri adalah On-Page SEO. Meskipun On-Page biasanya memberikan dampak langsung dan lebih cepat terlihat, Off-Page SEO adalah investasi jangka panjang yang meningkatkan otoritas dan visibilitas situs kalian di mesin pencari.
Secara umum, teknik Off-Page SEO dapat dikelompokkan sebagai berikut:
Banyak teknik di atas saling terkait. Intinya, kalian ingin membangun reputasi digital melalui konten yang berharga sehingga banyak pihak secara alami menautkan atau membicarakan situs kalian.
Backlink adalah inti Off-Page SEO. Definisi backlink, menurut sumber SEO Indonesia, adalah “tautan dari web lain yang diarahkan ke website Anda”. Misalnya, jika blog detik.com menautkan artikel kalian, itu dianggap backlink berkualitas tinggi. Google menganggap backlink sebagai “suara” yang menandakan situs kalian patut dipercaya. Namun ingat, kualitas jauh lebih penting daripada kuantitas. Satu backlink dari situs otoritatif sering lebih berharga daripada puluhan backlink dari situs kecil. Untuk mendapatkan backlink berkualitas, fokuslah membuat konten yang unik dan bermanfaat. Hindari praktik spam (seperti membeli link atau meninggalkan komentar berantai) karena bisa berdampak sebaliknya (penalti Google).
Sosial media tidak langsung masuk dalam algoritma Google sebagai faktor peringkat, tetapi sinyal sosial dapat meningkatkan visibilitas dan brand awareness situs kalian. Dengan aktif membagikan konten di Facebook, Twitter, LinkedIn, atau platform lain, kalian mempermudah orang menemukan dan menautkan konten tersebut. Selain itu, interaksi positif di sosial media (komentar, share) dapat meningkatkan trust dan otoritas situs kalian dalam jangka panjang.
Guest posting atau menulis tamu adalah cara klasik untuk mendapatkan backlink sekaligus audiens baru. Caranya adalah menghubungi blog atau situs dalam niche terkait dan menawarkan artikel bermutu tinggi. Ketika konten kalian diterbitkan di situs lain, sertakan backlink ke blog kalian di bagian bio atau dalam tubuh artikel secara alami. Misalnya, menulis panduan Off-Page SEO di sebuah blog marketing besar dapat membawa banyak pengunjung baru ke blog kalian. Ingatlah hanya menulis di situs yang kredibel dan kontennya relevan agar backlink tersebut benar-benar berkualitas.
Selain di atas, masih ada beberapa teknik tambahan seperti social bookmarking, forum marketing, atau influencer marketing. Secara keseluruhan, taktik Off-Page yang umum meliputi link building, media sosial, guest blogging, influencer, dan digital PR. Semua teknik ini saling mendukung dan tujuannya adalah meningkatkan reputasi serta visibilitas situs kalian di Internet.
Membangun backlink bukan sekadar mengejar jumlah, melainkan kualitas. Berikut beberapa strategi utama:
Dengan strategi di atas, kalian membangun backlink yang alami dan bernilai. Hindari cara instan seperti membeli backlink dari jaringan PBN atau spam link karena justru berisiko penalti Google.
Untuk mendukung strategi Off-Page, gunakan beberapa alat SEO berikut:
Dengan alat-alat tersebut, kalian bisa mengevaluasi profil backlink situs sendiri dan orang lain, mengaudit kualitas link, serta merencanakan strategi Off-Page lebih terstruktur.
Sebagai gambaran nyata, perhatikan kampanye Ascent Funding yang ditangani agensi NP Digital. Mereka menerapkan strategi off-page melalui kontes yang melibatkan media sosial dan kemitraan kampus. Hasilnya sangat mengesankan, 334 siswa berpartisipasi (melebihi target), serta 32 backlink .edu yang didapat dari media kampus dan blog edukasi. Selain itu, kampanye tersebut mencatat lebih dari 47.000 impresi dan ribuan interaksi di TikTok. Studi kasus ini menunjukkan bahwa teknik off-page seperti kolaborasi media sosial, hubungan dengan influencer, dan kontes berhadiah, dapat secara signifikan meningkatkan trafik, keterlibatan pengguna, dan otoritas domain.
Dalam konteks blog tutorial, kalian bisa meniru pola ini, misalnya mengadakan webinar bersama pakar yang menautkan materi kalian, atau kontes artikel yang melibatkan pembaca. Dengan kampanye kreatif di luar situs, brand kalian semakin dikenal dan link situs semakin banyak tanpa harus memakai cara hitam.
Dalam membangun off-page SEO, ada beberapa jebakan yang perlu diwaspadai:
Secara umum, fokuslah pada praktik Off-Page yang sehat, bangun link dengan sabar, utamakan relevansi, dan pantau profil link kalian secara rutin. Bila menemukan link mencurigakan, segera disavow lewat Google Search Console agar tidak mengganggu reputasi situs.
Belajar Off Page SEO adalah proses berkelanjutan yang bertujuan membangun kredibilitas situs kalian di luar blog sendiri. Kuncinya adalah konten berkualitas dan link building yang alami. Mulailah dari riset kompetitor dan penggunaan tools, lalu terapkan strategi step-by-step seperti yang dijelaskan di atas. Ingatlah untuk selalu menghindari praktik spam agar usaha kalian diakui dan memberi hasil jangka panjang.
Dengan memahami dan menerapkan teknik-teknik Off-Page SEO yang benar, situs tutorial atau blog kalian akan semakin mudah ditemukan oleh audiens, meningkatkan trafik, serta memperkuat posisi di mesin pencari.
Saat membangun SEO lokal, prioritas utama adalah mendapatkan backlink relevan dari situs dalam negeri agar Google tahu bahwa kalian ahli di wilayah itu. Namun, backlink berkualitas dari situs luar negeri tetap berguna untuk otoritas situs kalian secara umum. Misalnya, jika konten kalian menarik minat pembaca internasional, backlink dari publikasi di negara lain dapat memperluas profil backlink kalian. Pada dasarnya, usahakan sebagian besar tautan dari sumber lokal (meningkatkan relevansi regional), tapi jangan abaikan peluang backlink internasional berkualitas tinggi yang dapat meningkatkan reputasi dan sinyal kepercayaan (E-E-A-T) situs kalian.
Menjaga profil backlink yang sehat adalah kunci. Pertama, periksa daftar tautan masuk di Google Search Console (Menu Links → Top linking sites). Lihat satu per satu situs pemberi link, apakah berotoritas rendah, kontennya tipis atau spammy, atau tidak relevan dengan niche kalian? Tanda-tanda red flag misalnya:
Cara praktisnya, gunakan alat audit backlink seperti SEMrush Backlink Audit atau Ahrefs Site Explorer. Semrush misalnya, memberikan Toxicity Score untuk mengkategorikan link mana yang berpotensi bahaya. Lihat filter “Toxic” (merah) untuk daftar link beracun yang sebaiknya dihapus atau di-disavow. Jika benar-benar banyak link buruk, gunakan fitur Google Disavow untuk meminta Google mengabaikannya. Intinya, kenali backlink berkualitas buruk (toxic) dan segera bersihkan agar situs kalian agar terhindar dari penalti Google.
Secara sederhana, dofollow adalah tautan biasa (tidak ada atribut khusus) yang dihitung Google sebagai “endorsement” dan meneruskan PageRank ke situs tujuan. Sedangkan nofollow adalah tautan dengan atribut rel="nofollow"
(misal <a href="..." rel="nofollow">Link</a>
) yang memberitahu mesin pencari untuk tidak meneruskan authority ke halaman tujuan. Artinya, link nofollow tidak menaikkan peringkat SEO situs yang ditautkan.
Contoh praktisnya: jika kalian menulis blog dan ada link ke sumber informasi, link tersebut biasanya “follow” (dofollow) agar dianggap rekomendasi. Namun, jika kalian memasang link iklan berbayar atau link di komentar pengunjung, sebaiknya berikan atribut nofollow agar Google tidak menghitungnya sebagai link SEO. Meski begitu, link nofollow tetap membawa pengunjung dari situs populer dan membantu eksposur brand. Bahkan Google menganggap mix antara dofollow/nofollow sebagai profil backlink alami. Intinya, dofollow = link biasa (pass SEO value), nofollow = link tanpa “juice” (meski masih klik‑through traffic).
Ya. Direktori bisnis lokal (seperti Google Bisnisku, Yelp, Bing Places, Foursquare, dan direktori niche lainnya) merupakan bagian Off Page SEO karena menghasilkan citation (nama‑alamat‑telepon) dan backlink yang meningkatkan kepercayaan Google terhadap bisnis kalian. Listing di direktori populer mendukung visibilitas di pencarian lokal dan memberi sinyal bahwa bisnis kalian legitim. Direktori-direktori populer misalnya:
Namun, hati-hati dengan direktori tak berkualitas. Jangan daftar ke situs terlalu umum asal-asalan yang hanya menawarkan backlink murahan. Utamakan direktori dengan review/editorial (seperti Google/Yelp), dan jaga konsistensi NAP (format penulisan Nama, Alamat, Telepon) agar Google mengerti lokasi kalian.
kalian juga bisa gunakan tool seperti BrightLocal Citation Tracker atau Yext untuk menemukan dan memantau listing-direktori penting, memastikan semuanya valid dan up-to-date. Dengan mengelola direktori bisnis dengan benar, visibilitas lokal dan kredibilitas bisnis kalian di mesin pencari akan meningkat.
Kuncinya adalah taat pada pedoman Google dan hindari teknik manipulatif. Beberapa cara mencegah penalti antara lain:
rel="nofollow"
pada setiap tautan berbayar”. Artinya, jika kalian membuat konten bersponsor atau iklan, gunakan nofollow sehingga link itu tidak dihitung Google.Dengan menjalankan praktik backlink yang sehat (berfokus pada kualitas dan relevansi), kalian akan jauh dari risiko penalti Google.